Candi Sewu – Kisah Legenda Roro Jonggrang

Informasi Wisata | |
---|---|
Lokasi | 800 meter di sebelah utara Candi Prambanan, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. |
Tiket | Tiket: Rp 20.000 (senin-sabtu) Rp 23.000 (hari libur) |
Waktu Buka | 07.00 – 17.00 |
Fasilitas/ Obyek Wisata | candi sewu |
Candi Sewu adalah candi
Buddha yang dibangun pada abad ke-8 yang berjarak hanya delapan ratus
meter di sebelah utara Candi Prambanan. Candi Sewu merupakan kompleks
candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur di Jawa Tengah.
Candi Sewu berusia lebih tua daripada Candi Prambanan. Meskipun aslinya
terdapat 249 candi, oleh masyarakat setempat candi ini dinamakan “Sewu”
yang berarti seribu dalam bahasa Jawa. Penamaan ini berdasarkan kisah
legenda Roro Jonggrang.
Kompleks candi Sewu adalah kumpulan
candi Buddha terbesar di kawasan sekitar Prambanan, dengan bentang
ukuran lahan 185 meter utara-selatan dan 165 meter timur-barat. Pintu
masuk kompleks dapat ditemukan di keempat penjuru mata angin, tetapi
mencermati susunan bangunannya, diketahui pintu utama terletak di sisi
timur. Tiap pintu masuk dikawal oleh sepasang arca Dwarapala. Arca
raksasa penjaga berukuran tinggi sekitar 2 meter ini dalam kondisi yang
cukup baik, dan replikanya dapat ditemukan di Keraton Yogyakarta.
Aslinya terdapat 249 bangunan candi di
kompleks ini yang disusun membentuk mandala, perwujudan alam semesta
dalam kosmologi Buddha Mahayana. Selain satu candi utama yang terbesar,
pada bentangan poros tengah, utara-selatan dan timur-barat, pada jarak
200 meter satu sama lain, antara baris ke-2 dan ke-3 candi Perwara
(pengawal) kecil terdapat 8 Candi Penjuru atau disebut juga Candi
Perwara Utama, candi-candi ini ukurannya kedua terbesar setelah candi
utama. Aslinya di setiap penjuru mata angin terdapat masing-masing
sepasang candi penjuru yang saling berhadapan, tetapi kini hanya candi
penjuru kembar timur dan satu candi penjuru utara yang masih utuh.
Candi perwara (pengawal) yang berukuran
lebih kecil aslinya terdiri atas 240 buah dengan disain yang hampir
serupa dan tersusun atas empat barisan yang konsentris. Dilihat dari
bagian terdalam (tengah), baris pertama terdiri atas 28 candi, dan baris
kedua terdiri atas 44 candi yang tersusun dengan interval jarak
tertentu. Dua barisan terluar, baris ketiga terdiri dari 80 candi,
sedangkan baris keempat yang terluar terdiri atas 88 candi-candi kecil
yang disusun berdekatan. Beberapa candi perwara ini telah dipugar dan
berdiri, sedangkan sebagian besar lainnya masih berupa batu-batu
berserakan.
Dari keempat baris candi perwara ini,
baris keempat (terluar) memiliki rancang bentuk yang serupa dengan baris
pertama (terdalam), yaitu pada bagian penampang gawang pintunya,
sedangkan baris kedua dan ketiga memiliki rancang bentuk yang lebih
tinggi dengan gawang pintu yang berbeda. Banyak patung dan ornamen yang
telah hilang dan susunannya telah berubah. Arca-arca buddha yang dulu
mengisi candi-candi ini mengkin serupa dengan arca buddha di Borobudur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar