CANDI TIKUS
Candi Tikus adalah sebuah candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di kompleks Trowulan, tepatnya di Dukuh Tinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Candi ini merupakan salah satu situs arkeologi
utama di Trowulan. Bangunan Candi Tikus berupa tempat ritual mandi
(petirtaan) di kompleks pusat pemerintahan Majapahit. Candi ini
berukuran 29,5 X 28,25 meter dan tinggi keseluruhan 5,2 meter.
Di
tengah Candi Tikus terdapat miniatur empat buah candi kecil yang
dianggap melambangkan Gunung Mahameru tempat para dewa bersemayam dan
sumber segala kehidupan yang diwujudkan dalam bentuk air mengalir dari
pancuran-pancuran/jaladwara yang terdapat di sepanjang kaki candi. Air
ini dianggap sebagai air suci amrta, yaitu sumber segala kehidupan.
Arsitektur
bangunan melambangkan kesucian Gunung Mahameru sebagai tempat
bersemayamnya para dewa. Menurut kepercayaan Hindu, Gunung Mahameru
merupakan tempat sumber air Tirta Amerta atau air kehidupan, yang
dipercaya mempunyai kekuatan magis dan dapat memberikan kesejahteraan,
dari mitos air yang mengalir di Candi Tikus dianggap bersumber dari
Gunung Mahameru.
Foto pancuran air yang terdapat di Candi Tikus
Gunung
meru merupakan gunung suci yang dianggap sebagai pusat alam semesta
yang mempunyai suatu landasan kosmogoni yaitu kepercayaan akan harus
adanya suatu keserasian antara dunia dunia (mikrokosmos) dan alam
semesta (makrokosmos). Menurut konsepsi Hindu, alam semesta terdiri atas
suatu benua pusat yang bernama Jambudwipa yang dikelilingi oleh tujuh
lautan dan tujuh daratan dan semuanya dibatasi oleh suatu pegunungan
tinggi. Jadi Sangat mungkin Candi Tikus merupakan sebuah petirtaan yang
disucikan oleh pemeluk Hindu dan Budha, dan juga sebagai pengatur debit
air di jaman Majapahit.
Candi Tikus diperkirakan dibangun pada abad ke-13 atau abad ke-14. Candi ini dihubungkan dengan keterangan Mpu Prapanca dalam kitab Negarakertagama , bahwa ada tempat untuk mandi raja dan upacara-upacara tertentu yang dilaksanakan di kolam-kolamnya.
Situs candi ini digali pada tahun 1914 atas perintah Bupati Mojokerto Kromodjojo Adinegoro. Karena banyak dijumpai tikus pada sekitar reruntuhannya, situs ini kemudian dinamai Candi Tikus . Candi Tikus baru dipugar pada tahun 1985-1989.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar